Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SEJARAH PENINGGALAN KERAJAAN HINDU, BUDHA, DAN ISLAM DI INDONESIA

Sejarah-Peninggalan-Kerajaan-Hindu-Budha-dan-Islam-di-Indonesia
Sejarah Peninggalan Kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia  Sejarah-Peninggalan-Kerajaan-Hindu-Budha-dan-Islam-di-Indonesia

Sejarah Peninggalan Kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia - Bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang masih memiliki peninggalan- peninggalan yang bersejarah dari terciptanya kerajaan-kerajaan yang mendapat pengaruh dari agama Hindu, agama Budha, dan agama Islam. Dengan adanya kerajaan-kerajaan tersebut, dapat dipahami tentang pengaruh-pengaruh dari kerajaan Hindu, Budha, dan Islam serta pengaruhnya terhadap kehidupan

masyarakat masa kini di lingkungan daerah setempat yakni lebih tertuju pada tradisi-tradisi yang mengandung ajaran dari masing-masing agama tersebut. Setiap tradisi atau kebiasaan mengandung unsur dari salah satu agama tersebut. Dari munculnya tradisi atau kebiasaan tersebut dapat tercipta beraneka warna peninggalan-peninggalan kerajaan tersebut Dimana masing-masing kerajaan memiliki berbagai aneka macam budaya yang berwarna-warni bentuknya, seninya, dan yang lainnya. Selain itu, kerajaan-kerajaan tersebut dapat digolongkan dari mulai kerajaan yang tertua hingga yang muda, yang besar hingga yang kecil pengaruh kekuasaannya, dan yang luas hingga yang sempit wilayah kerajaannya. Dengan adanya kerajaankerajaan yang terdapat di Indonesia ini, maka terciptalah berbagai peninggalanpeninggalan dari masing-masing kerajaan, dan dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk candi, prasasti, patung, karya sastra (kitab), tradisi, masjid, istana, 
kaligrafi, dan pesantren.

Berikut ini kerajaan-kerajaan bercorak agama Hindu yang terdapat di Indonesia, yakni:

A. Kerajaan Hindu
Sebelum melangkah terlalu jauh tentang kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu, ada baiknya untuk mengetahui asal mula dari agama Hindu di Bangsa Indonesia. Tahukah kalian dari mana asal mula nenek moyang Bangsa Indonesia? Lalu, bagaimana nenek moyang dapat mengenal agama? Nah, marilah perhatikan cerita tentang asal mula agama Hindu di Bangsa Indonesia. Awalnya, nenek moyang belum mengenal agama itu seperti apa dan bagaiamana agama itu menjadi bagian dari kehidupan sehari-harinya. Karena pada mulanya mereka hanya menganut sistem kepercayaan yang bersifat animisme dan dinamisme. Kedua kepercayaan tersebut tidak diketahui dari mana yang telah lebih duhulu ada di Bangsa Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, akhirnya lahirlah agama Hindu dan Buddha. Agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari negara India dan Cina. Semenjak kedatangan agama Hindu di Indonesia, maka berdirilah kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu di Indonesia.

a. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang bercorak Hindu pertama di Bangsa Indonesia, sebab Kerajaan Kutai didirikan sejak tahun 400 Masehi, akibatnya Kerajaan kutai disebut juga kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai terletak di wilayah provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di sebuah daerah yang bernamakan Muarakaman. Raja pertama Kerajaan Kutai yaitu Raja Kudungga dan raja yang terkenal adalah Raja Mulawarman. Salah satu peninggalan Kerajaan Kutai yaitu Prasasti Kutai yang terpahat pada tiang batu disebut dengan yupa yang telah ditemukan pada aliran Sungai Mahakam, provinsi Kalimantan Timur. Prasati Kutai tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai yang lain yaitu arca-arca yang
terbuat dari perunggu dan emas.
b. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan yang bercorak Hindu pertama di pulau Jawa, sebab Kerajaan Tarumanegara ini didirikan kirakira pada 450 Masehi, akibatnya Kerajaan Tarumanegara ini menjadi kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan yang terletak di suatu daerah Bogor, provinsi Jawa Barat. Raja yang terkenal di Kerajaan Tarumanegara adalah Raja Purnawarman. Salah satu peninggalan Kerajaan Tarumanega yaitu prasati yang ditulis dalam bentuk bahasa Sanskerta dengan menggunakan huruf Pallawa, peninggalan sejarah yang lainnya adalah irigasi dari Sungai Gomati, arca Wisnu Cibuaya I dan II, dan arca Rajarsi.

c. Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram yaitu kerajaan yang terletak di provinsi Yogyakarta. Di mana kerajaan ini dipimpin pertama kali oleh Raja Sanna. Wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram ini mencapai pulau Jawa dan Pulau Bali. Nah, pada zaman Kerajaan Mataram ini terdapat beberapa peninggalan seperti candi, prasasti, dan karya sastra. Candi peninggalan Kerajaan Mataram ini tersebar di sekitar daerah Magelang dan Yogyakarta, candi tersebut adalah Candi Plaosan, dan Candi Prambanan. Selain itu, Kerajaan Mataram ini juga dikenal dari sebuah prasasti yang berada di desa Canggal, barat Magelang, yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dengan bahasa Sanskerta tahun 732 Masehi. Dan karya sastra yang berupa pennggalan Kerajaan Mataram yaitu seperti Kitab Ramayana karangan Mpu Walmiki dan Kitab Mahabrata karangan Mpu Wiyasa.

d. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri terletak di provinsi Jawa Timur, tepatnya di tepi sungai Brantas (Kali Berantas), terdiri pada abad ke-12 antara tahun 1042-1222. Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Jayabaya. Kerajaan Kediri ini memiliki beberapa peninggalan seperti prasasti, dan karya sastra. Prasasti-prasasti di Kerajaan Kediri seperti Prasasti Pandeglang, Prasasti Penumbangan, Prasasti Hantang, Prasasti Talan, Prasasti Jepun, Prasasti Kahyunan, Prasasti Weleri, Prasasti Angin, dan Prasasti Semanding. Sedangkan, karya sastra (kitab) yang terdapat di Kerajaan Kediri seperti kitab Smaradhana karangan Mpu Darmaja, kitab Hariwangsa dan Gatutkacasraya karangan Mpu Panuluh, kitab Arjunawiwaha karangan Mpu Kanwa, dan kitab Braratayudha karangan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.

e. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari terletak di provinsi Jawa Timur, tepatnya di daerah Tumapel, Malang. Luas kekuasaan Kerajaan Singasari yaitu meliputi daerah Malang saat ini. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok, pada tahun 1222. Dan Kerajaan Singasari mencapai masa kejayaan pada masa Raja Kertanegara. Kerajaan Sirngasari ini memiliki beberapa peninggalan seperti candi, patung dan karya sastra. Candi-candi pada Kerajaan Singasari seperti Candi Kidal (sebagai makam Anusapati), Candi Jago/Jajaghu (sebagai makam Wisnuwardhana), Candi Singasari dan Candi Jawi (sebagai makam Kertanegara), Candi Kangenan (makam Ken Arok), dan Candi Katang Lumbang (makam Tohjaya). Patung peninggalan Kerajaan Singasari yaitu Patung Prajnaparamita, digunakan sebagai perwujudan dari Ken Dedes. Dan, karya sastra (kitab) yang terdapat di Kerajaan Singasari seperti Kitab Pararaton yang berisikan tentang kisah Ken Arok.

f. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit ini terletak di daerah selatan dari Sungai Brantas yang berpusat pada daerah yang bernama Trowulan, Mojokerto. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1294, yang memiliki gelar Kertarajasa Jayawardhana. Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit yaitu meliputi wilayah Nusantara yang ditambah dengan Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu. Peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit yakni berupa karya sastra dan candi. Karya sastra (kitab) di Kerajaan Majapahit seperti Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, Kitab Arjunawiwaha karangan Mpu Kanwa, dan Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Candi-candi pada Kerajaan Majapahit seperti Candi Jabung di sekitar Krasaan daerah Purbolinggo, Candi Tigawangi di dekat Pare daerah Kediri, dan Candi Tikus di Desa Trowulan Mojokerto. Kerajaan Majapahit juga memiliki patih yang terkenal yaitu patih Gajah Mada. Patih Gajah Mada ingin mempersatukan Nusantara dengan sumpah palapanya.

Berikut ini adalah pembahasan tentang peninggalan-peninggalan kerajaan yang bercorak Hindu , yaitu:

a. Candi

Candi-candi bercorak agama Hindu ini dibangun oleh Dinasti Sanjaya. Manfaat utama candi yaitu digunakan sebagai tempat sembahyang (ibadah). Semua candi ini terbentuk dari kumpulan batu-batu
yang ditata, di mana dinding luarnya dipahat yang membentuk reliefrelief. Relief-relief ini menggambarkan sebuah kisah tentang masa-masa kerajaan tersebut.

1. Prambanan Yogyakarta Abad ke-7 Masehi Kerajaan Mataram Kuno
2. Dieng Dieng, Jawa Tengah Abad ke-7 Masehi Kerajaan Mataram Kuno
3. Badut Malang, Jawa Tengah 760 Masehi Kerajaan Kenjuruhan
4. Canggal Jawa Tengah Abad ke-8 Masehi Kerajaan Mataram Kuno
5. Gedong Sanga Ambarawa, Jawa Tengah Abad ke-8 Masehi Kerajaan Mataram Kuno
6. Penataran Blitar, Jawa Timur Abad ke-11 Masehi Kerajaan Kediri
7. Sawentar Blitar, Jawa Timur Abad ke-12 Masehi Kerajaan Singasari
8. Candi Kidal Jawa Timur Abad ke-12 Masehi Kerajaan Singasari
9. Singasari Jawa Timur Abad ke-12 Masehi Kerajaan Singasari
10. Sukuh Karanganyar, Jawa Tengah Abad ke-13 Masehi Kerajaan Majapahit


b. Prasasti

Prasasti peninggalan Kerajaan Hindu ini memiliki ciri yaitu prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa dan menggunakan bahasa Sansekerta. Nah, prasasti sendiri adalah benda peninggalan dari Kerajaan Hindu yang berbentuk tulisan yang dipahat di atas batu, logam, tanah liat, dan tanduk
binatang.
1. Kutai Kutai, Kalimantan Timur Abad ke-4 Masehi Kerajaan Kutai
2. Ciaruteun Bogor, Jawa Barat Abad ke-5 Masehi Kerajaan Tarumanegara
3. Tugu Cilincing, Jakut Abad ke-5 Kerajaan Masehi Tarumanegara
4. Jambu Bogor, Jawa Barat Abad ke-5 Masehi Kerajaan Tarumanegara
5. Kebon Kopi Bogor, Jawa Barat Abad ke-5 Masehi Kerajaan Tarumanegara
6. Cidanghiang Padeglang Abad ke-5 Masehi Kerajaan Tarumanegara
7. Pasar Awi Leuwiliang, Jawa Barat Abad ke-5 Masehi Kerajaan Tarumanegara
8. Muara Cianten Bogor, Jawa Barat Abad ke-5 Masehi Kerajaan Tarumanegara
9. Canggal Magelang, Jawa Tengah Abad ke-5 Masehi Kerajaan Mataram Kuno
10 Kalasan Yogyakarta Tahun 732 Masehi Kerajaan Mataram Kuno
11. Dinoyo Malang, Jawa Timur Tahun 760 Masehi Kerajaan Mataram Kuno
12. KeduTemanggung, Jawa Tengah Tahun 778 Masehi Kerajaan Mataram Kuno
13. Sanur Bali Abad ke-9 M Kerajaan Bali.

c. Patung

Ciri khas patung bercorak agama Hindu antara lain berwujud hewan dan manusia. Patung yang berwujud hewan dibuat untuk hewan tersebut yang dianggap memiliki kesaktian. Sedangkan, patung yang berwujud manusia dibuat untuk mengabadikan tokoh tertentu dan biasanya untuk menggambarkan dewa dewi dari tokoh agama Hindu.

1. Trimurti - - -
2. Dwarapala Bogor, Jawa Barat Abad ke-5 Masehi Kerajaan Tarumanegara
3. Wisnu Cibuaya I Cibuaya, Jawa Barat Abad ke-5 Masehi Kerajaan Tarumanegara
4. Wisnu Cibuaya II Cibuaya, Jawa Barat Abad ke-5Masehi Kerajaan Tarumanegara
5. Rajasari Jakarta Abad ke-5 Masehi Kerajaan Tarumanegara
6. Airlangga Medang Kemulan Abad ke-10 Masehi Kerajaan Medang Kemulan
7. Ken Dedes Kediri, Jawa Timur Abad ke-12 Masehi Kerajaan Kediri
8. Kertanegara Jawa Timur Abad ke-12 Masehi Kerajaan Singasari
9. Kertarajasa Mojokerto, Jawa Timur Abad ke-13 Masehi Kerajaan Majapahit

d. Karya sastra (kitab)

Karya sastra (kitab) merupakan sebuah peninggalan sejarah kerajaan yang bercorak Hindu di mana berwujud tulisan yang ditulis oleh pujangga pada masa lampau ke dalam bentuk cerita tertulis.

1. Carita Parahayangan Bogor, Jawa Barat Abad ke-5 Masehi Kerajaan Tarumanegara
2. Kresnayana Bogor, Jawa Barat Abad ke-5 Masehi Kerajaan Tarumanegara
3. Arjunawiwaha Kahuripan, Jawa Timur Abad ke-10 Masehi Kerajaan Medang Kemulan
4. Lubdaka Kediri, Jawa Timur Abad ke-11 Masehi Kerajaan Kediri
5. Baratayuda Kediri, Jawa Timur Abad ke-12 Masehi Kerajaan Kediri

e. Tradisi

Tradisi merupakan sebuah kebiasaan dari nenek moyang pada masa lampau yang masih dijalankan atau dilakukan oleh masyarakat hingga saat ini.

- Upacara Nelubulanin. Upacara ini dilakukan ketika ada bayi yang berumur 3 bulan.
- Upacara Potong Gigi atau disebut juga Mapandes.
- Upacara Pembakaran Mayat yang disebut Ngaben. Dalam upacara pembakaran mayat ini tubuh jenazah dibakar beserta sejumlah benda-benda berharga yang dimiliki orang tersebut.
- Ziarah. Tradisi ziarah merupakan tradisi untuk mengunjungi dan berdoa di makam orang suci dan tempat suci leluhur seperti halnya candi.


B. Kerajaan Budha
Sebelum membahas tentang kerajaan yang bercorak Budha, terlebih dahulu mari simak pembahasan tentang asal mula agama Budha di Indonesia, supaya dapat memahami tentang kerajaan bercorak Budha beserta peninggalan sejarahnya dan pengaruhnya dengan baik. Kata Buddha memiliki arti yaitu orang yang sudah suci perilaku budinya dan memiliki sikap kebijaksanaan yang sangatlah besar. Agama Buddha pada mulanya berasal dari Negara India. Agama Buddha mulai masuk ke Negara Indonesia, khususnya di Pulau Jawa yaitu sekitar abad ke-5 Masehi. Agama Buddha masuk ke Negara Indonesia ini bersamaan dengan masuknya agama Hindu ke Negara Indonesia. Walau sama-sama masuknya ke Negara Indonesia, akan tetapi agama Hindu lebih cepat menyebar daripada agama Budha. Pada tahun 423, ada seorang bhiksu yang datang ke Pulau Jawa yaitu yang bernama Bhiksu Gunawarman, kedatangan beliau ke Pulau Jawa bertujuan untuk menyebarluaskan ajaran agama Buddha. Setelah tersebarnya agama Budha di Indonesia, maka terciptalah kerajaan yang bercorakan agama Budha, misalnya Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Sriwijaya ini berpusat di provinsi Sumetera Selatan, tepatnya berada di daerah Palembang (Muara Sungai Musi). Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 Masehi, dengan raja pertamanya
bernama Sri Jayanegara. Dan kerajaan Sriwijaya mengalami puncak kejayaannya ketika dipimpin oleh Raja Balaputradewa, di mana Raja Balaputradewa ini adalah putera Samaratungga yang berasal dari Pulau Jawa pada abad ke-9 Masehi. Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya seperti Candi Muara Takus, sebuah bangunan tempat suci Biara Bakal, dan beberapa prasasti. Prasasti- prasasti tersebut berupa Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di dekat Kota Palembang (dibuat pada tahun 683 Masehi), Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat Kota Palembang (dibuat pada tahun 684 Masehi), Prasasti Telaga Batu ditemukan di dekat Kota Palembang (tidak ditemukan berapa tahun dalam pembuatannya), Prasasti Kota Kapur ditemukan pada Kota Kapur, Pulau Bangka (dibuat pada tahun 686 Masehi), Prasasti Karang Berahi ditemukan pada daerah Jambi Hulu (dibuat pada tahun 686 Masehi), dan Prasasti Palas Pasemah ditemukan di daerah Lampung Selatan (dibuat pada abad ke-7 Masehi).

C. Kerajaan Islam
Sebelum membahas tentang kerajaan yang bercorak Islam, terlebih dahulu marilah simak pembahasan tentang asal mula agama Islam di Indonesia, supaya dapat memahami tentang kerajaan bercorak Islam beserta peninggalan sejarahnya dan pengaruhnya dengan baik. Masuknya agama Islam di wilayah Indonesia yaitu melalui jalur perdagangan yang berasal dari berbagai negara, antara lainnya dari Negara Persia, Negara Arab, Negara Mesir, dan Gujarat (Negara India). Pada awalnya, agama Islam dikenalkan dan berkembang di daerah Sumatra Utara, tepatnya di daerah Pasai dan Peurlak. Nah dari daerah tersebutlah, agama Islam terus menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.

Setelah tersebarnya agama Islam di Indonesia, maka terciptalah kerajaan yang bercorakan agama Islam, misalnya Kesultanan Samuderai Pasai, Kerajaan Aceh, Kerajaan Demak, Kerajaan Banten dan Cirebon, Kerajaan Ternate-Tidore, dan Kerajaan Gowa-Tallo.

a. Kesultanan Samudera Pasai
Kesultanan Samudera Pasai merupakan kerajaan yang bercorak Islam pertama di Indonesia, sebab Kesultanan Samudera Pasai didirikan sejak abad ke-13 Masehi (1285 M). Akibatnya Kesultanan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia dengan raja yang pertamanya yaitu bernama Marah Silu dengan gelarnya Sultan Malik AlSaleh. Kesultanan Samudera Pasai mengalami masa puncaknya pada saat dipimpin oleh Sultan Malik At-Tahir II dengan buktinya yakni Kesultanan Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam di Aceh. Peninggalan sejarah Kesultanan Samudera Pasai yaitu mata uang emas dan makam Raja Malik Al-Saleh di Gedong Aceh Utara.

b. Kerajaan Aceh
Berdiri pada abad ke-16 Masehi dengan raja pertamanya yaitu Sultan Ali Mughayat Syah (1514 – 1528). Kerajaan Aceh ini terletak di daerah tepi Selat Malaka yang berpusat di Kutaraja, Banda Aceh

c. Kesultanan Demak
Kesultanan Demak terletak di muara Sungai Bintoro, daerah Demak, Jawa Tengah. Kerajaan Demak berdiri pada abad ke-16 Masehi. Dan, raja pertama Kesultanan Demak yaitu Raden Patah yang menjadi Panembahan Jimbun atau Pate Radim. Masa kejayaan Kesultanan Demak yaitu pada masa diperintahnya Sultan Trenggono. Peninggalan sejarah Kesultanan Demak, antara lain Masjid Agung Demak yang didirikan tahun 1478 oleh Walisongo, saka tatal (Tiang masjid), bedug dan kentongan, pintu bledeg atau petir buatan Ki Ageng Selo.

d. Kerajaan Banten dan Cirebon
Kerajaan Banten dan Cirebon terletak di daerah Banten dan Cirebon yang didirikan oleh Fatahillah atau disebut juga Syarif Hidayatullah. Di mana beliau termasuk Sunan Gunung Jati sekaligus panglima Kesultanan Demak. Banten mengalami kejayaan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa (tahun 1651 – 1680). Adapun peningalan sejarah Kerajaan Banten dan Cirebon yaitu seperti Masjid Agung Banten yang berada di Banten, meriam Ki Amok dan sebuah bangunan yang berbentuk gapura, di mana gapura tersebut dapat digunakan sebagai pintu gerbang di Kerajaan Banten tersebut.


e. Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-Tallo terletak di daerah Somba Opu, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa-Tallo didirikan oleh Raja Gowa yang memiliki gelar Daeng dan Raja Tallo yang memiliki gelar Karaeng. Kesultanan Gowa-Tallo ini merupakan kerajaan Islam pertama di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Peninggalan sejarah dari Kerajaan Gowa-Tallo antara lain Rumah Raja Gowa, Kapal Pinishi dan Kapal Layar Kora-kora.

f. Kerajaan Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di daerah Sampalu, Pulau Ternate dan Pulau Tidore di Provinsi Maluku Utara. Kerajaan Ternate dan Tidore berdiri pada abad ke-16 Masehi dengan raja pertama yang bernama Sultan Zainal Abidin (masa pemerintahnya yaitu tahun 1486- 1500). Sedangkan, raja yang terkenal di Ternate adalah Sultan Hairun dan Sultan Baabullah dan raja yang terkenal di Tidore adalah Sultan Nuku. Berikut ini adalah pembahasan tentang peninggalan-peninggalan kerajaan
yang bercorak Islam, yaitu:

a. Masjid
Bangunan untuk tempat ibadah atau sembahyang umat beragama Islam. ciri-ciri masjid peninggalan kerajaan-kerajaan Islam seperti atapnya bertingkat yang jumlahnya selalu ganjil, atap berbentuk tumbang, dan ruang utama masjid berbentuk bujur sangkar. Salah satu contoh masjid peninggalan kerajaan Islam yaitu Masjid Demak yang berada di jawa Tengah yang merupakan hasil peninggalan Kerajaan Demak.

b. Pesantren
Pusat lembaga kependidikan agama Islam sejak masuk ke Indonesia sampai sekarang disebut Pesantren. Anak didik atau santri- santri belajar atau menimba ilmu dalam jangka waktu tertentu. Nah,setelah para anak didik atau santri sudah mampu mengamalkan ilmu yang telah dipelajari, maka anak didik atau para santri dapat kembali pulang ke asal mereka masing-masing untuk diaplikasikan dalam lingkungan bermasyarakatan.

c. Makam
Dibangun sebagai tempat untuk menguburkan orang yang sudah meninggal dunia. Makam raja biasanya dibangun selayaknya sebuah istana. Sedangkan, makam sunan dilengkapi dengan masjid, misalnya makam Sunan Kudus dengan masjid Kudus.

d. Keraton
Keraton merupakan sebuah bangunan yang khusus untuk kediaman para raja dan keluarganya. Selain itu, keraton digunakan untuk raja dalam melaksankan seluruh kegiatan-kegiatannya. Bangunan keraton hampir sama dengan bentuk masjid peninggalan kerajaan-kerajaan Islam.

e. Tradisi
Tradisi merupakan sebuah kebiasaan dari nenek moyang pada masa lampau yang masih dijalankan atau dilakukan oleh masyarakat hingga saat ini. Tradisi tersebut terbagi menjadi beberapa bidang seni yakni Seni tari, contoh seni tari yang ada di Indonesia yaitu tari Saman, tari Seudati, tari Rudat, dan lain-lain. Seni musik, contoh seni musik peninggalan Kerajaan Islam yang berada di Indonesia yaitu rebana, orkes gambus, gamelan, dan samrah. Adat istiadat, contoh adat istiadat yang menjadi warna Indonesia yaitu pakaian adat Jawa Tengah, yaitu kebaya. Upacara adat, contoh upacara adat yang ada di Indonesia yaitu berada di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta yang memiliki Upacara Sekatenan untuk memperingati tahun baru Islam.

f. Karya sastra
Merupakan sebuah peninggalan sejarah kerajaan yang bercorak Islam di mana berwujud tulisan yang ditulis atau digambar oleh pujangga pada masa lampau ke dalam bentuk cerita tertulis atau gambaran. Contoh karya satra peninggalan sejarah kerajaan Islam yaitu Kaligrafi, Hikayat, Babad, dan lain-lain.